Friday, July 28, 2006

coretan sepi.....

Hati bilakah akan tenang setenang air di kali….malam sunyi menjadi bertambah sepi….ke mana harus ku bawa hati yang lara….ke mana hendak ku curahkan rasa yang menganggu ketenangan jiwa....teman sudikah kau mendengar rintihan hati ini…sekadar untuk meringankan bebanan…aku tahu kau tak mungkin dapat membantu…cukuplah sekadar sudi mendengar luahan hatiku…..

Ku tahan sebak didada….tiada air mata untuk ku tangisi lagi….kalo ku turut kata hati…mahu ku tinggalkan segala-galanya tanpa berpaling lagi….pergi membawa diri ke satu daerah yang paling sunyi andai itu bisa mengubat duka lara hatiku ini…..

Hati tenang la kau usah dikenang yang telah terjadi….tabahlah jiwa menghadapi hari muka….teman sudikan kau menemaniku sepanjang perjalanan ini…?..aku hanya ingin menumpang sedikit ruang yang ada….jangan kau bimbang aku tidak ingin menguasai hanya menumpang sementara hayatku ada….

Hati tabah la menghadapi ujian….pasti ader rahmat disebalik setiap kejadian….Tuhan kau berilah aku kekuatan untuk meneruskan kehidupan…..

Sunday, July 02, 2006

Biarkan Aku Sendiri


Teman, antara kita tidak ada apa lagi yang tinggal. Kalau adapun hanyalah memori luka yang merobek perasaan. Itu pun telah aku gadaikan bersama nilai sebuah persahabatan kita yang lalu. Saat kau akui keterlanjuranmu bersama kekasihku. Saat kau mohon keikhlasanku agar melepaskan Haris kepadamu.

Teman, tidak berperasaankah kau waktu itu? Memaksa aku menyerahkan sesuatu yang aku sayangi. Insan yang telah aku gandarkan seluruh impian dan harapan. Dia yang terlalu istimewa dihatiku. Dia yang sering menemani mimpi-mimpi indahku. Namun mestikah aku menyalahkan engkau seorang. Mel? Bertepuk sebelah tangan takkan berbunyi. Daj aku akui, menyayangi tidak semestinya memiliki. Lalu keikhlasanku tidak perlulah kau tahu....

Teman, usah ditanya kenapa hingga kini aku masih sendiri. Usah dipersoal kenapa sebegini lewat aku menyendiri....kerana jawapannya ada padamu, pada lelaki-lelaki seperti Haris yang tidak pernah setia kala mengungkapkan kata cinta. Pada teman-teman yang tidak pandai menghargai nilai persahabatan...membunuh cintaku dalam diam. Namun Mel, aku percaya...bahagiaku tetap ada. Masanya akan tiba juga. Cuma entah bila.....dan yang pastinya bukan dengan suamimu. Mel...yakinlah, sesekali tidak akan kujilat kembali ludahku. Kerana aku tidak pernah sampai hati untuk melukakan hati seorang sahabat...sebagaimana yang pernah engkau lakukan padaku dulu....